Friday, February 3, 2017

Cerngaw GURU KILLER VS GURU NGILER

Cerngaw GURU KILLER VS GURU NGILER


GURU KILLER VS GURU NGILER
 Oleh : Idzni Amelia Mandzilina

            Hari ini adalah hari pertama ku memasuki sekolah baruku . tapi kali ini aku bukan sebagai siswa kelas sepuluh yang baru saja bertransisi dari masa SMP menuju SMA . melainkan aku adalah seorang siswa pindahan dari suatu kota yang terpaksa pindah karena tuntutan pekerjaan orang tuaku. Kini aku baru saja memasuki bangku kelas sebelas,dan pucuk di cinta pacar pun tiba, ups salah maksudnya ulam pun tiba aku pindah ke sekolah baruku ini saat tahun ajaran baru di mulai dan aku masuk sekolah ini menempati kelas XI IPA 3.
            Tak terasa waktu pun cepat berlalu, semuanya berubah dengan cepat. Detik menjadi menit, menit menjadi jam, jam menjadi hari, hari menjadi minggu, minggu menjadi bulan, dan bulan pun berjalan hingga berbulan-bulan dan menjadi bulan-bulanan (ehehe :D). Sudah hampir empat bulan ku beradaptasi dengan sekolah baruku dan aku pun mulai mengenal banyak hal mengenai para spesies di sekolah ini.salah satunya spesies yang paling membuat ku keki adalah guru killer, ternyata di setiap sekolah pasti mempunyai guru killer. Sama seperti sekolahku yang dulu tidak jauh berbeda ya .. sebelas duabelas lah.


            Dari semua guru yang mencekokiku dengan pelajaran-pelajaran yang amat sangat mebuatku runyam ada beberapa yang mendapat sebuah gelar kehormatan yang merupakan persembahan dari para siswa, yaitu gelar guru killer. Ada 3 guru yang terkontaminasi gelar ini , dan yang merupakan the killerest of teacher hanya satu. dia adalah ...
#jerengjeng jenggggg ...
            Salah satu guru yang mendapatkan tahta terkiller itu adalah seorang wanita paruh baya, ia keturunan batak bermarga satwa, hahaha eh maksudnya bermarga Tobing . wajahnya amat sangar,dengan sorotan matanya yang amat tajam, setajam silet. Lalu tahukah kamu ? setiap ia beraksi memainkan rumus-rumus matematika yang sudah menjadi soulmatenya itu selama bertahun-tahun . ia selalu menyelinginya dengan sebuah aktrasi yang amat sangat membuat para siswa melongo tanpa berkedip. Aktrasi itu sangat luar biasa , bahkan lebih hebat dari sebuah aktrasi sirkus yang masuk ke mulut macan, atau pun lompat indah dari menara petronas atau pun berjalan nyeker di atas kabel listrik bertegangan tinggi. Semuanya lewattt .. !!!!! .
            Suatu hari, di mana saat itu matahari unjuk gigi dengan lebarnya sampai-sampai menyilaukan setiap mata yang mengintipnya, burung-burung pun bernyanyi dengan alakadarnya, pohon-pohon menari-nari dengan iringan semeliwir angin yang mendendangkan lagunya bagaikan iringan orkes musik soneta. Tiba-tiba ..
“SEMUAAANYAAAAAAAAAA HARAPPPP TEEEENNNNAAANGGG” (dengan logat bataknya yang amat sangat encer). Teriak si the killerest teacher
*dan apa yang terjadi ?
            Matahari langsung berubah mingkem, burung-burung langsung tutup kuping, pohon-pohon pada bubar, dan angin pun pensiun bertiup. Suasa kelas yang sebelumnya amat sangat gaduh berubah seketika menjadi amat sangat hening, tak ada yang bergerak sedikitpun semuanya mematung, semua menahan suara, serta nafas mereka masing-masing dan menahan-nahan yang lainnya yang dapat ditahan.
“MANA TUGAS YANG IBU BERI KEMARIN !” tanya guru tersebut dengan logat Medannya yang sudah mendarah daging sambil melotot kaya ikan bentong yang udah berhari-hari ga laku di jual di pasar sampe-sampe kaya mau keluar.
“AYOOOOO CEEPPAATTT KUMPULLKANN SEKARAANGG !!! GE PE EL !!” perintah guru tersebut dengan amat galaknya layaknya bulldog.
            Seperti terhipnotis dengan perintahnya itu, secara otomatis para siswa yang tidak mengerrjakan tugas maju ke depan dengan tampang yang amat sangat pasrah, muka melas, yang amat sangat memprihatinkan. Tapi tidak bagiku, aku selalu mengerjakan tugas yang sering guru berikan padaku, karena itu adalah hal yang paling terindah yang pernah ku dapatkan. (ahahaha peres dah).
            Tinggddooongggg tiiingggdooonggg ..
Bunyi bel pertanda istirahat yang merupakan bunyi panggilan surga pun berbunyi menyelamatkan para terdakwa yang sedang dieksekusi . tapi, bagiku semua itu tiba-tiba saja berubah menjadi hal yang paling menakutkan. Bagaikan nuklir meledug di siang bolong, di mana saat ku mulai melangkahkan kakiku menuju tempat surga dunianya para siswa yang sudah keki bergelut berjam-jam dengan doktrin-doktrin yang amat sangat membuat perut stres.  tiba-tiba saja guru terkiller itu memberi mandat pada ku  untuk membawakan buku tugas ke mejanya.
Perasaanku saat itu amatlah campur aduk, tapi tak bercampur sedikitpun dengan perasaan bahagia untuk mengantarkan buku tugas-itu. Padahal, mungkin aku adalah salah satu pelajar yang amt paling beruntung bisa meet and greet secra live dengan the killerest teacher itu tanpa melalui tahap seleksi (hhaha :DD).
Saat itu ku sengajakan melambatkan kecepatan jalanku, selambat-lambatnya. Bahkan lebih lambat dibandingkan dengan kecepatan siput berjalan ngesot. Tapi percuma saja, mungkin ini adalah jalan takdirku. Dimana Masa remajaku akan berakhir dengan tragis yang akan tewas menggenaskan di gerogoti oleh guru killer tersebut .
Pintu neraka pun sudah di depan mata, hatiku pun semakin dag dig dug der . ku langkahkan kakiku yang amat serasa berat ini mencari tempat persemayaman guru killer tersebut. Terlihatlah dari mataku, guru killer tersebut sedang menempati singgasananya. Dengan kekuatan penuh ku hampiri guru tersebut.
“permisi bu, ini buku ttugas yang harus dikumpulkan bu” ucap ku sok imut-imut. “simpan saja di situ !” perintahnya dengan tegas. Lalu Ku hidangkan sebuah senyuman maut teruntuk guru killer ini sambil pamit untuk capcus dari tempat yang amat sangat tak karuan ini. Kemudian beliau pun mebalas senyumannku. Aku di buat tercengang oleh guru tersebut, selama hidupku dari mulai brojol sampe sekarang baru ku lihat guru itu tersenyum begitu ramahnya. Lalu ia memanggilku kembali sambil menanyakan sesuatu “Tia .. bisa bantu ibu sebentar ?”. “bisa bu, apasih yangg engga bisa buat ibu” rayuku dengan mengedipkan mata layaknya orang yang sedang menderita cacicang akut. (eheheh :DD). Lalu, akau pun kembali terdiam di singgasana guru killer tersebut dan melakukan apa yang ia perintahkan kepadaku untuk membantunya mengoreksi tugas.
Ketika itu, di antara kami tak ada satupun yang mengeluarkan suara. Hanya diam diam dan diam. Aku pun mencoba memulai pembicaraan . “bu, kayaknya ibu lagi bad mood ya bu ?” tanyaku SKSD. “emberrrrrrrr” jawab guru killer tersebut dengan gaya khasnya. “oh” jawabku dengan singkat. “sebenarnya, saya sudah lelah sekali jika saya harus ngomel-ngomel, teriak-teriak, dan bersikap pura-pura galaak pada semua siswa. Tapi yah mau di bagaimanakan lagi, kalu tidak begitu bagaimana sikap para siswa” curhat guru killer tersebut. “hmmm, oh iya bu saya permisi sebentar mau ke toilet dulu” izinku pada guru killer tersebut. Dengan langkah seribu ku menuju toilet karena ku sudah tidak tahan lagi untuk menahan panggilan alam ini yang sudah kutahan dari semenjak bertemu guru killer tadi. Mungkin ini akibat dari ke-nervousan ku kali. (ohoho ^^)
Setelah ku menyelesaikan urusanku dengan si panggilan alam tersebut aku kembali menghampiri guru killer tersebut.lalu, tahukahh kamu ?
#jerengjengjenggggg ...
Tiba-tiba saja ku melihat si guru killer tersebut tergeletak kepalanya di atas meja kehormatannya itu. Aku pun berubah menjadi sangatlah panik. Tak tau apa yang harus aku lakukan. Karena saat itu ruang guru sangatlah sepi , hanya ada aku dan guru killer tersebut saja (ceiileehhh so swit :DD). Saat itu pikiranku tertuju pada sebuah rantang yang berisi sebuah makannan yang mungkin sudah di lahapnya itu saat ku pergi memenuhi panggilan alam. Pikiranku trus berkhayal kemana-mana. Lalu, dengan kekuatan yang amat sangat luar biasa ku kerahkan untuk mencoba membangunkan guru killer tersebut. Tapi ia tetap saja tidak terbangun dan itu semua membuatku tambah panik. Untuk kesekian kalinya ku mencoba membangunkan seorang beruang kutub yang amat buas yang sedang berhirbernasi itu. Kemuadian syukurlahhh, akhirnyya guru killer tersebut bangun dan tahukah kamu ? dia ngilllerrrrrrrrrrrrrrrrrr iuhhh jiji banget deh. Mungkin gelar terbaru untuk guru killer tersebut adalah guru ngiler kali yah (ehehe). “aduh maaf tia saya ketiduran, soalnya tadi saat kamu meminta izin untuk pergi ketoilet saya tidak ada teman mengoobrol saat makan siang jadinya saya ketiduran” ucap guru ngiler eh guru kiiller tersebut sambil sibuk mengelap ilernya yang sudah mengalir deras ke muara (gakgakgak XD).
Mulai saat itu, ku mulai sadar dari pandanganku terhadap guru killer. Bahwa sesungguhnya mereka melakuukan itu karena mereka amat sangat menyayangi para siswa. Mereka rela berpura-pura galak, dan rela juga mengorbankan tenaga mereka untuk ngomel-ngomel, teriak-teriak dan berbagai macam aktrasi lainnya. Karena itu merupakan salaah satu bentuk kasih sayang, cinta, kasih dan perhatian yang ia persembahkan secara khusus kepada para pelajar. Coba kita pikirkan jika di sekolah tidak ada guru kiler . mau jadi apa sekolah ? pasti tidak ada yang biisa bertindakk tegas, dan para siswa bertindak semena-mena yang menyimpang dari kodratnya sebagai pelajar . betul kan ? betul dong ! pastikan ? pasti dong ! iyya lkan ? iya dong ! ;).

_TAMAT_


Available link for download