Showing posts with label ceo. Show all posts
Showing posts with label ceo. Show all posts
Tuesday, December 6, 2016
CEO MNC di Gereja Jadi Pendeta di Pesantren Berdandan Mirip Kyai
CEO MNC di Gereja Jadi Pendeta di Pesantren Berdandan Mirip Kyai

Sosok Hary Tanoesoedibjo (HT) mulai mengguncang negeri ini. Dengan wajah ganteng bak aktor, pengusaha Indonesia terkaya nomor 15 dengan kekayaan melimpah lebih dari 18 Triliun, Hary Tanoe ingin mewujudkan mimpinya menjadi pemimpin negeri ini. Dengan corong media raksasa milikinya group MNC, Hary Tonoe terus membangun citra dahsyatnya menuju RI-1.
Mimpi besar Hary Tanoe untuk menjadi pemimpin negeri ini telah ia mulai saat bergabung dengan Bos Metro TV Surya Paloh. Bersama Surya Paloh, HT sama-sama mendirikan ormas Nasdem yang kemudian bermetafora sebagai partai. Nafsunya untuk menjadi ketua umum Nasdem saat itu kemudian diganjal oleh Surya Paloh. Mimpinya menjadi orang nomor satu Nasdem pun kandas.
Hal inilah yang kemudian menjadi titik-titik perseteruan dua bos media raksasa itu. Gagal menguasai Partai Nasdem, HT pun langsung meloncat ke Hanura pimpinan Wiranto.
Di Hanura, HT disambut dengan gegap-gempita karena amunisi hebat yang dimilikinya. Di Hanura, HT langsung dicalonkan sebagai Wapres untuk mendampingi Wiranto. Usaha-usahanya membesarkan Hanura kemudian luar biasa dengan target instan menjadi partai besar. Publik masih ingat bagaimana di running text di semua televisi milik HT pagi 9 April 2014, terus-menerus menampilkan hasil survei Partai Hanura yang akan menyodok partai papan atas mengalahkan Gerindra.
Kenyataannya hasil pemilu diumumkan KPU menyatakan lain. Hanura tetap partai papan bawah, dan justru masih kalah dengan partai Nasdem. Kenyataan itu membuat HT yang tadinya disambut dengan gegap-gempita di Hanura, berubah biang keladi kekecewaan bagi kader-kader Hanura.
Beberapa analisis internal Hanura mengatakan bahwa keberadaan HT sebagai kutu loncat dari Nasdem sama sekali tidak berpengaruh pada perolehan suara Hanura. Malah beberapa kader Hanura secara ekstrim mengatakan bahwa justru keberadaan HT, citra Hanura tercoreng. Akibatnya perolehan suara Hanura pun tetap buruk dan kalah dengan partai baru, Nasdem.
Menjelang Pilpres Juli 2014, Wiranto dan HT memiliki perbedaan pendapat yang tajam. Wiranto yang melihat bintang Jokowi terus cermerlang langsung bergabung dengan PDIP dan Nasdem untuk bersama mengusung Jokowi-Kalla sebagai Capres dan Cawapres. Sementara HT yang sudah antipati kepada Nasdem, langsung berseberangan dengan mendukung Prabowo-Hatta.
Langkah Hary Tanoe tak terhenti sampai di sini. Ia kemudian mengembangkan sayap dan mendirikan partai baru, Perindo. Dengan Perindo, Hary Tanoe semakin yakin akan kemampuannya untuk bisa bersaing dengan pimpinan negeri. Ia pun habis-habisan membesarkan Perindo. Mimpi besar menjadi pemimpin negeri ini pun terbentang lurus. Namun mimpi besar Hary Tanoe tidaklah berjalan mulus.
Di berbagai TV milik HT sekarang ini, publik terus menyaksikan mars Partai Pelindo berkumandang. Hary Tanoe terus membangun citranya bersama Partai Perindo dengan memanfaatkan frekuensi publik.
Lalu apa sebenarnya yang dicari dan diinginkan Hary Tanoe menjadi pemimpin negeri ini? Bagi Hary Tanoe yang usaha bisnisnya telah menggurita, tentu saja ia membutuhkan perlindungan politik. Hary Tanoe telah belajar sejarah masa lalu, bahwa tanpa perlindungan politik, usaha-usaha bisnis itu akan dengan mudah dilemahkan oleh berbagai kebijakan.
Itulah sebabnya Hary Tanoe terus membangun citra hebatnya menjadi sosok bintang masa depan negeri ini. Lalu bagaimana pandangan publik terhadap Hary Tanoe? Hary Tanoe yang sangat menyadari bahwa bagaimanapun, sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang Islami luar dalam.
Untuk merebut simpati umat muslim Indonesia, Hary Tanoe tak segan berkunjung ke pesantren-pesantren dan berdandan bak kyai yang santun, muda dan tampan. Tak hanya itu. Tiap kunjungan Hary Tanoe bisa diterjemahkan sebagai datangnya dana bantuan atau donasi bagi daerah yang dituju.
Hary Tanoe menganggap, rakyat Indonesia hanya membutuhkan polesan make up berupa pencitraan Islami. Setidaknya, hal tersebut sukses dilakukan oleh Jokowi. Maka tak aneh bila Hary Tanoe mengikuti jejak langkah Jokowi ini.
Melalui blog-blog yang menjadi corongnya, tersebar opini bahwa penggunaan atribut peci dan sarung, adalah tradisi budaya, bukan tradisi agama. Hary Tanoe lupa, rakyat yang sudah tertipu Jokowi, tidak akan sama polosnya lagi menghadapi pencitraan para pemimpin. Apalagi pemimpin instant yang jadi populer tiba-tiba gegara media massa yang dimilikinya.
Tak heran bila publik mulai mencari tahu siapa Hary Tanoe yang sesungguhnya. Dari beberapa link media milik Hary Tanoe, bisa dibaca bahwa Hary Tanoe adalah seorang Kristiani yang saleh dan taat. Ia bahkan kerap menjadi pembawa khotbah di berbagai Gereja. Kesuksesannya menjadi bahan sharing dalam komunitas-komunitas Gereja.
Agak janggal rasanya bila seorang pengkhotbah yang memberangkatkan puluhan pendeta ke Tanah Suci Israel (http://news.okezone.com/read/2014/03/12/337/954111/ht-lepas-92-pendeta-ke-holyland) tiba-tiba berpakaian layaknya ustadz dan mencoba menarik simpati umat muslim untuk kepentingan politis.
Sudah sewajarnya bila upaya Hary Tanoe perlu dicermati dan disikapi kritis oleh umat muslim Indonesia. Berhati-hatilah. [*]
Sumber: Kompasiana, Okezone
Available link for download
Tuesday, November 8, 2016
CEO Microsoft Steve Ballmer Akan Segera Turun Jabatan
CEO Microsoft Steve Ballmer Akan Segera Turun Jabatan
Steve Ballmer akan pensiun dalam kurun waktu 12 bulan kedepan.
Microsoft baru saja mengumumkan bahwa Steve Ballmer akan segera meletakkan jabatannya dan pensiun sebagai CEO Microsoft dalam 12 bulan kedepan. Ballmer akan tetap menjabat sebagai CEO sampai Microsoft mendapatkan penggantinya.
Perjalanan karir Ballmer selama menjabat sebagai CEO (menggantikan Bill Gates di tahun 2000) terbilang naik turun. Beberapa produk yg diluncurkan mengalami kegagalan saat ia menjabat; contohnya adalah Vista, Kin, Zune, dan Windows Phone. Namun ada juga produk yang terbilang sukses seperti Windows XP, Win 7, Xbox dan Office.

Selama Steve Ballmer memimpin, posisi Microsoft sebagai raksasa teknologi mengalami penurunan dimana saham Microsoft terus menurun selama 10 tahun terakhir sedangkan para pesaingnya seperti Google, Apple, dan Amazon meningkat.
Uniknya, meskipun belum diketahui siapa yang akan menggantikannya, namun berita pensiunnya Steve Ballmer dari CEO Microsoft ternyata sangat disambut positif oleh bursa saham Amerika yg ditandai dengan kenaikan saham Microsoft lebih dari 8%.
Available link for download
Saturday, November 5, 2016
CEO Yahoo Palsukan Gelar Sarjana
CEO Yahoo Palsukan Gelar Sarjana

Thompson mengklaim memegang gelar sarjana akuntansi dan ilmu komputer di Stonehill College. Namun menurut Dan Loeb selaku pendiri Third Point, Thompson sejatinya hanya memegang gelar sarjana akuntansi saja. Dia pun menyurati dewan pimpinan Yahoo.
"Stonehill College menginformasikan pada kami bahwa mereka belum mulai memberikan gelar ilmu komputer sampai 1983, empat tahun sesudah Mr Thompson lulus," kata Loeb. Third Point sendiri adalah investor Yahoo yang cukup besar.
Yahoo langsung memberikan tanggapannya. Perusahaan asal Amerika Serikat ini menyatakan pemalsuan itu tidak sengaja terjadi.
"Scott Thompson menerima gelar sarjana administrasi bisnis dengan jurusan akuntansi dari Stonehill College. Ada sebuah error tidak sengaja yang menyatakan Mr Thompson juga memegang gelar di ilmu komputer," kata Yahoo.
Yahoo pun menyatakan tetap percaya pada kemampuan Thompson. Yahoo menilai sang CEO tetap berkualifikasi tinggi, terbukti dengan jejak rekam sukses di beberapa perusahaan teknologi besar.
Third Point punya 5,8% saham di Yahoo. Di masa lalu, lembaga ini memang sudah kerap mengkritik Yahoo karena dinilai tidak juga pulih performa bisnisnya.
Sumber: detik.com
Available link for download
Subscribe to:
Posts (Atom)