Thursday, December 29, 2016

Cerita Ibu Penyandang Cacat Yang Sukses

Cerita Ibu Penyandang Cacat Yang Sukses


Cerita Ibu Penyandang Cacat Yang SuksesRumah mana yang tak memiliki keset kaki? Rasanya susah menemukan rumah yang tak memiliki kain untuk pembersih kaki tersebut. Itulah yang digarap oleh Riska Diana, pemilik SMS Bersaudara. Ia salah satu produsen keset kaki di Kota Jambi.
Cerita Ibu Penyandang Cacat Yang Sukses

Riska memang tangguh dalam berusaha. Rekam jejaknya menjalankan usaha tersebut sudah memperlihatkan hasil yang nyata.
Sempat gagal membuka usaha es rumput laut, namun ia tak patah arang. Riska mengatakan, usaha itu tak sukses lantaran pasarnya musiman. Begitupun ketika ia gagal menjual pakaian dengan cara kredit kepada warga sekitarnya.
“Tapi bisnis itu tidak cocok juga, makanya saya kemudian ikut pelatihan home industry membuat keset kaki,” kata Tiska, Minggu (26/2/2012) sembari mengatakan pelatihan itu ia ikuti setahun lalu.
Lantaran usaha bersama, sejumlah ketidakcocokan timbul di antara mereka. Sampai akhirnya, pada triwulan pertama usaha ini vakum. “Padahal usaha keset kaki ini sangat menjanjikan,” kata Riska yang akhirnya menekuni usaha ini sendiri.
Prospek yang menjanjikan ini, ia lihat dari margin keuntungan dan juga pasar. Bayangkan saja, keset kaki ini hanya memanfaatkan kain perca atau sisa usaha konveksi.
"Bahan bekas itu dijual sekitar Rp 2 ribu per kilogram,” ungkap istri Yahya ini di rumahnya di Jalan Sunan Giri, Lorong Puja Kusuma, Kotabaru, Jambi.
Ia membeber sedikit hitungan bisnisnya. Saat membuka usaha, ia hanya bermodal Rp 15 ribu untuk membeli bahan baku. Mesin jahit dan alat lain sudah ia miliki.
Dari Rp 15 ribu itu ia bisa meraup omzet Rp 200 ribu. “Dari omzet itulah saya kelola lagi untuk menambahkan mesin jahit guna mendukung usaha,” katanya.
Hingga saat ini, ia memiliki empat mesin jahit. Sejumlah tetangganya ia karyakan. Malah, upah pekerjanya tersebut mencapai Rp 900 ribu per bulan.
“Penghasilan ini lumayan membantu menambah uang belanja mereka," ucapnya. Dalam satu hari, satu orang pekerjanya mampu menyelesaikan empat hingga lima keset kaki.
Potensi laba SMS Bersaudara ini bisa terus terdongkrak. Pasalnya, Riska belum memasukkan ke toko atau mini market yang ada. Sejauh ini, kata dia, orang langsung mengambil ke sini. Tapi, keset kaki buatanya sudah singgah di daerah semisal Bungo, Sarolangun, dan Tebo.
Riska membanderol satu kodi (lusin) keset kakinya Rp 150 ribu-Rp 180 ribu. Ada empat macam model keset kaki yang ditawarkan, oval, love, petak, dan bulat. Namun, ia juga melayani bentuk sesuai permintaan konsumen.
Sumber : http://www.tribunnews.com/bisnis/2012/02/27/riska-raup-omzet-jutaan-rupiah-per-bulan-dari-bisnis-keset


Available link for download